haitek – Dunia kerja terus mengalami perubahan seiring dengan berkembangnya teknologi. Otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan digitalisasi telah mengambil alih banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Menurut laporan Future of Jobs dari Forum Ekonomi Dunia (WEF), beberapa jenis pekerjaan diprediksi akan semakin berkurang dan bahkan bisa hilang pada tahun 2030.
Meskipun perubahan ini bisa menimbulkan tantangan bagi banyak pekerja, di sisi lain, akan ada peluang baru yang muncul di berbagai bidang teknologi dan inovasi. Nah, pekerjaan apa saja yang akan terancam? Simak daftarnya berikut ini!
Laporan WEF memprediksi bahwa 92 juta pekerjaan akan hilang secara global akibat kemajuan teknologi, sementara 170 juta pekerjaan baru akan tercipta. Namun, pekerjaan yang bersifat administratif dan repetitif akan paling terdampak. Berikut adalah 15 pekerjaan yang kemungkinan besar akan mengalami penurunan drastis menjelang tahun 2030:
1. Teller Bank dan Petugas Kasir
Penggunaan mobile banking, e-wallet, dan transaksi digital semakin meningkat. Hal ini menyebabkan layanan perbankan dan ritel mulai mengurangi kebutuhan akan teller dan kasir.
2. Petugas Entri Data
Otomatisasi data dan penggunaan AI membuat tugas entri data menjadi lebih cepat dan efisien, mengurangi kebutuhan tenaga manusia di bidang ini.
3. Asisten Administrasi dan Sekretaris Eksekutif
Banyak tugas administratif kini bisa diotomatisasi dengan asisten virtual dan software manajemen kantor, mengurangi permintaan untuk posisi ini.
4. Telemarketer
Iklan digital berbasis algoritma dan chatbot pemasaran kini lebih efektif dibandingkan telemarketing konvensional, sehingga profesi ini semakin ditinggalkan.
5. Pekerja Percetakan dan Media Cetak
Era digital telah menggeser minat masyarakat dari media cetak ke media online, sehingga pekerjaan di industri percetakan seperti jurnalis cetak, tukang cetak, dan editor cetak semakin berkurang.
6. Petugas Akuntansi dan Pembukuan
Software akuntansi seperti QuickBooks dan Xero kini mampu menangani tugas pembukuan dan keuangan secara otomatis, mengurangi kebutuhan akan tenaga manusia.
7. Petugas Layanan Pos
Dengan semakin populernya email, e-commerce, dan layanan pengiriman digital, pekerjaan sebagai petugas layanan pos semakin berkurang.
8. Pekerja Transportasi dan Kondektur
Mobil dan kendaraan otonom diprediksi akan semakin banyak digunakan dalam beberapa tahun ke depan, sehingga pekerjaan sebagai sopir taksi, bus, dan kondektur berisiko tergantikan.
9. Sales Door-to-Door dan Pedagang Kaki Lima
E-commerce dan pemasaran digital telah mengubah cara orang berbelanja. Kini, pembelian produk lebih banyak dilakukan melalui marketplace online dibandingkan belanja langsung dari pedagang.
10. Desainer Grafis Konvensional
Perkembangan AI generatif seperti Canva AI dan Adobe Firefly membuat banyak pekerjaan desain bisa dilakukan dengan mudah, mengurangi kebutuhan akan desainer grafis konvensional.
11. Penyetel Klaim, Pemeriksa, dan Penyelidik Asuransi
Sistem otomatis berbasis AI dan big data kini dapat menganalisis klaim asuransi dengan lebih cepat dan akurat, mengurangi kebutuhan pekerja manusia.
12. Pejabat Hukum dan Sekretaris Hukum
Teknologi hukum (legal tech) semakin berkembang, memungkinkan pengolahan dokumen hukum dilakukan secara otomatis, mengurangi kebutuhan akan tenaga hukum administrasi.
13. Pegawai Gudang dan Petugas Penyimpanan Stok
Dengan adanya sistem robotik dan otomatisasi logistik, banyak perusahaan mulai menggantikan pekerja manusia dengan mesin untuk efisiensi.
14. Operator Telepon dan Customer Service Tradisional
Chatbot berbasis AI seperti ChatGPT, Google Assistant, dan Siri kini mampu menangani pertanyaan pelanggan, menggantikan peran customer service tradisional.
15. Petugas Tiket dan Layanan Transportasi
Sistem tiket digital, e-money, dan self-check-in di bandara atau stasiun telah mengurangi kebutuhan tenaga manusia untuk mengelola tiket transportasi.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Beradaptasi?
Meskipun banyak pekerjaan akan hilang, perkembangan teknologi juga menciptakan peluang baru. Berikut beberapa cara agar tetap relevan di dunia kerja masa depan:
- Pelajari keterampilan digital → Pemahaman tentang AI, data science, dan coding akan sangat berharga.
- Kembangkan soft skills → Keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kepemimpinan semakin dibutuhkan.
- Pindah ke industri yang berkembang → Seperti teknologi, kesehatan, dan energi terbarukan.
- Ikuti pelatihan dan sertifikasi → Menambah skill baru bisa meningkatkan daya saing di dunia kerja.
Kesimpulan
Transformasi digital tidak bisa dihindari, dan banyak pekerjaan akan mengalami perubahan atau bahkan hilang pada tahun 2030. Namun, bukan berarti tidak ada peluang baru. Dengan terus belajar dan beradaptasi, kita bisa tetap relevan di era digital dan menghadapi masa depan dengan optimisme.
Jadi, apakah pekerjaanmu termasuk yang terancam? Jika iya, sekaranglah saatnya untuk mulai beradaptasi! (**)