Bawaslu Sumsel Gandeng Wartawan Kawal Pemilu 2024

Berita, Politik471 Dilihat

Palembang, hainews.id – Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif, dengan tema peran jurnalis media untuk membangun efektivitas pengawasan pemilu serentak tahun 2024.

Ketua Badan Pengawas Pemilu Sumatera Selatan [Bawaslu Sumsel] Yenli Elmanoferi SE MSi menyebutkan peran pers dalam pengawasan pemilu sangatlah penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan faktual bagi masyarakat.

“Mari bersama sama kita kawal proses demokrasi. Kehadiran kami 24 jam di tengah tengah masyarakat, peserta pemilu tak mungkin hanya sendiri, baik Bawaslu Kabupaten/Kota atau pun Panwascam yang sudah terbentuk,” ungkap Yenli dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif bagi Jurnalis, yang berlangsung dua hari di Hotel Beston, Rabu-Kamis [14-15/12/2022].

Yenli mengatakan semestinya pengawas-pengawas kami juga mempunyai naluri jurnalis, bagaimana melakukan sesuatu itu sudah menjadi catatan, ulasan dituangkan dalam tulisan dan menjadi berita. “Oleh sebab itu, Bawaslu dengan Jurnalis hampir sama, tidak ada bedanya, dengan pengawasan, melihat, mendokumentasikan dan dituangkan dalam dokumen pengawasan,” ujarnya.

Sementara, Kabag Pengawasan dan Hubal, Abdul Rahim, selaku ketua pelaksana mengatakan, media merupakan mitra strategis Bawaslu dalam menyampaikan informasi yang faktual dan berimbang kepada masyarakat.

“Dengan adanya kegiatan ini kami berharap para Jurnalis mampu menyampaikan informasi kepada masyarakat, terkait wewenang dan tugas Bawaslu,” ujarnya, di Hotel Beston Palembang, Rabu (14/12) malam.

Sementara, Anggota Bawaslu Sumsel, Muhammad Sarkoni mengatakan kegiatan ini sangat penting. Karena dengan adanya media, informasi dapat luas diterima oleh masyarakat.

“Karena tanpa media, Bawaslu tidak dapat leluasa dalam mensosialisasikan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat,” katanya.

Begitu juga diungkapkan Anggota Bawaslu Sumsel lainnya, Ahmad Hanafi. mengutarakan, keterlibatan media massa dalam melaksanakan amanat UU, sudah dimulai tahun 2004 lalu.

“Jadi, keberadaan rekan-rekan media massa dalam pengawasan Pemilu, sejak tahun 2004 lalu. Jadi tak asing lagi,” jelasnya.

Menurutnya, peran pers dominan dalam melaksanakan sosial kontrol dan pengawasan Pemilu di Indonesia. Sehingga, unsur pers ini akan terus terlibat dalam pengawasan Pemilu.

“Peran serta dari media massa tidak akan terhenti dalam pengawasan Pemilu. Bersama Bawaslu kita tegakkan pemilu,” singkatnya.

Kegiatan dihadiri oleh Jurnalis dari berbagai organisasi seperti PWI Sumsel, AJI Palembang, IWO Sumsel, IJTI, Pewarta FJP dan lainnya.