Jakarta, hainews.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membidik kenaikan investasi industri hulu migas Indonesia senilai US$15,5 miliar pada 2023. Demikian dikatakan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, Rabu (18/1/2023).
Menurut dia, target progresif ini dipatok meski realisasi suntikan modal tahun lalu masih di bawah harapan.
Investasi hulu migas di Tanah Air sepanjang tahun lalu menyentuh US$12,3 miliar. Realisasi ini hanya 93 persen dari target yang tertera dalam APBN senilai US$13,2 miliar. Namun, capaian tersebut meningkat 13 persen bila dibandingkan dengan realisasi 2021 sebesar US$10,9 miliar.
Bidikan SKK Migas pada tahun ini diperoleh dari gabungan komitmen rencana kerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di dalam negeri. Dalam paparan SKK MIgas, pengeboran sumur eksplorasi tajak tahun lalu meningkat 7 persen menjadi 30 sumur.
Realisasi tersebut ditargetkan meningkat menjadi 57 sumur pada 2023. Ditopang oleh kenaikan nilai investasi. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa pengembangan eksplorasi sumur baru didukung oleh proyeksi investasi untuk eksplorasi yang ditargetkan melompat dari US$800 juta menjadi US$1,79 miliar pada 2023.