Kabut Asap Hampir Menutupi Jembatan Ampera, Kualitas Udara Palembang Buruk

Berita, Palembang195 Dilihat

Palembang, Hainews.id – Akibat kebakaran hutan dan lahan di dua Kabupaten Ogan Ilir dan OKI, membuat kabut asap di wilayah Kota Palembang, makin tidak sehat.

Terlihat Jembatan Ampera hampir ditutupin kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.

Berdasarkan data dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palembang, untuk update per tanggal 31 Oktober 2023 pukul 11.00 Wib pagi berada di angka 187 atau masih berada di kategori tidak sehat.

Noval pengendara roda dua mengatakan, kabut asap hari ini sangat tebal dan membuat pandangannya terganggu

“Udara di Palembang, sudah bercampur dengan asap karhutla sudah memasuki rumah saat pagi hari hingga siang hari,” ungkap Noval, Selasa (31/10/2023)

Dirinya juga khawatir dengan kembalinya bau asap di Palembang, akan berdampak luasnya kasus ISPA
di Palembang

“Kabut asapnya sangat tebal, untuk berkendara memang harus hati-hati. Apalagi, pada pagi hari rumah harus tetap ditutup agar udara tak tercemar,” katanya

Iwan warga Kertapati sangat tidak nyaman kabut asap di Palembang hingga saat ini belum juga hilang.

“Sangat tebal kabut asap hari ini, hampir menutupi jembatan Ampera,” ujarnya

Sementara itu Kepala Balai Pengendalian PPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto, mengatakan, dari pantauan citra satelit kabut asap selimuti Palembang dari karhutla di OKI.

“Asap dari OI tidak terlalu dominan. Saya posisi melintas dari Palembang-OI-OKI saat ini. OI hanya asap tipis, dan 2 tempat kejadian perkara signifikan,” tegasnya

Selain itu, Ferdian menyebutkan, dampak kabut asap yang terjadi di Palembang berasal dari beberapa wilayah kebakaran di OKI yakni Jungkal (PT. WAJ), HPT Pedamaran (Cinta Jaya), Riding wilayah Suaka Margasatwa Padang Sugihan, dan Pulu Beruang, Cengal.

“Kalau kebakaran lahan itu gambut semua. Dari gambut dangkal sampai dalam,” ujarnya.

Ferdian mengaku, saat ini kendala yang dihadapi petugas untuk memadamkan karhutla susahnya air. Terutama di daerah Jungkal.

“Tentu mas (sulit air). Khusus di Jungkal terutama yg mulai susah air,” pungkas dia. (Son/ril)