Palembang, Hainews.id – Seorang pasien melaporkan pihak Rumah Sakit Siloam Palembang ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolda Sumatera Selatan (Sumsel).
Korban Peterus (58) warga Jalan Perindustrian II, Kecamatan Sukarami telah mengalami pembusukan jaringan usai diinfus oleh dokter di rumah sakit tersebut.
Aksi ini terjadi, Selasa(3/10/2023) lalu sekitar pukul 23.00 WIB.
Petrus melalui kuasa hukumnya Bagus Prasetya Andrinata menjelaskan bahwa awalnya kliennya mendatangi rumah sakit untuk berobat permasalahan di lambung.
“Setelah di rumah sakit, klien saya ini dirujuk untuk rawat inap dan dua hari dirawat tangannya diinfus,” kata Bagus Prasetya Andrinata di Mapolda Sumsel, Sabtu (13/1/2024).
Usai dua hari dirawat lanjut Bagus Prasetya Andrinata mengaku, tangan kiri kliennya terdapat luka hitam yang bersumber dari posisi jarum selang infus.
“Luka itu bahkan menjalar hingga ke sebelah lengannya dan mengakibatkan pembusukan jaringan,” ujar Bagus Prasetya Andrinata.
Dia menambahkan, bahwa pembuluh darah Vena kliennya juga mengalami cacat sepanjang 30 senti meter.
“Klien kami sudah bertanya dengan oknum yang menginfus, mengapa bisa demikian, tetapi pihak rumah sakit tidak memberikan penjelasan,” ungkap Bagus Prasetya Andrinata.
Maka dari itu dirinya kliennya melaporkan peristiwa tersebut ke Ditreskrimsus Polda Sumsel atas kasus Dugaan Tindak Pidana Kejahatan Tenaga Kesehatan UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 440.
“Kami berharap, dengan adanya laporan ini, pihak rumah sakit dapat bertanggungjawab,” jelas Bagus Prasetya Andrinata.
Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Bagus Suryo Wibowo membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Benar, laporannya sudah masuk pada Kamis 21 Desember 2023 lalu tentang adanya dugaan mal praktek,” kata AKBP Bagus Suryo Wibowo.
Adapun upaya yang sudah dilakukan oleh penyidik kata Bagus, yakni melakukan pemeriksaan terhadap 3 orang saksi.
“Sudah ada orang saksi yang diterima, pertama korban sendiri, kedua anaknya, dan ketiga keluarga korban,” terang AKBP Bagus Suryo Wibowo. (**)