Jakarta, Hainews.id – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina kembali menemukan hidrokarbon, kali ini dari pengeboran Sumur Eksplorasi Anggrek Violet (AVO)-001 di Wilayah Kerja Pertamina EP yang berlokasi di Sumatera Selatan, Selasa (23/01).
Sumur Anggrek Violet ditajak pada 13 November 2023 menggunakan Rig 01.2 yang dioperasikan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dan berhasil membuktikan hidrokarbon melalui DST #3 pada 23 Januari 2024, dengan rate test extended flow gas sebesar 0.13 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak 218 barel per hari (BOPD).
Sumur Anggrek Violet (AVO)-001 berada sekitar 10 km arah tenggara dari lapangan Mambang yang sudah dieksplorasi sejak tahun 1901. Usaha eksplorasi di area Tinggian Lematang telah dimulai sejak tahun 2006 dengan akuisisi seismik 2D dan pengeboran di tahun 2009. Usaha tersebut berlanjut dengan akusisi data Seismik 3D pada tahun 2010.
Hasil evaluasi beberapa sumur eksplorasi menunjukkan diperlukan konsep baru untuk dapat memitigasi risiko pengeboran, sehingga hasil-hasil terdahulu yang kurang baik tidak menjadi penghambat, namun menjadi petunjuk dan penguat potensi, serta menciptakan peluang baru untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon yang masih belum ditemukan.
Dari evaluasi yang dilakukan pada data seismik dengan beberapa metode, seperti atribut seismik, play concept baru, serta kajian komprehensif, ditemukan Kompleks Prospek Anggrek yang terdiri dari beberapa prospek dengan play eksplorasi perangkap stratigrafi dan kombinasi dengan perangkap struktural.
Senior Manager Relations PHR Regional Sumatera, Yudy Nugraha, mengatakan Sumur Eksplorasi Anggrek Violet (AVO)-001 merupakan play opener dan pembuktian bahwa volume migas di Tinggian Lematang masih cukup menjanjikan.
“Dengan ditemukannya hidrokarbon 100% minyak pada sumur Anggrek Violet diharapkan akan membuka peluang baru untuk pengeboran eksplorasi dengan play concept perangkap stratigrafi di area lainnya di Sumatera Selatan,” ujar Yudy.
Penemuan hidrokarbon yang pertama di tahun 2024 ini merupakan wujud nyata komitmen PHR Regional Sumatera dalam menambah sumberdaya dan cadangan migas baru di Cekungan Sumatera Selatan.
PHR Regional Sumatera juga berkomitmen menjalankan operasi hulu migas yang selamat, efektif dan optimal sehingga dapat terus berkontribusi secara signifikan terhadap penambahan cadangan dan pencapaian target produksi migas nasional, yaitu gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) dan minyak 1 juta barel per hari (MBOPD) pada tahun 2030. (**)