Palembang, Hainews.id – Memasuki masa tenang sebelum hari pencoblosan pemilu 2024, TPD Ganjar Mahfud Sumsel bersama DPD Rumah Kebaikan Nusantara Sumsel melakukan aksi pembongkaran alat peraga kampanye (APK) Capres 03 Ganjar Mahfud di wilayah Sumatera Selatan.
Penurunan beberapa banner dan spanduk kampanye ganjar mahfud tersebut, merupakan wujud kepatuhan TPD Sumsel dan relawannya terhadap peraturan pemilu yang telah dicanangkan oleh KPU.
Aksi simbolis tersebut diawali dengan doa bersama dan dipimpin langsung oleh ketua TPD Sumsel Ganjar Mahfud Yahya Maya Sakti bersama para relawan di depan Posko Rumah Kebaikan Nusantara Jln. Hang Tuah Palembang. Sabtu (10/01/2024).
“Tentunya inisiasi TPD dan Rumah Kemenangan Nusantara untuk menurunkan APK dan doa bersama untuk pemilu damai, tentunya masyarakat bisa melihat bahwa sikap sportivitas itu harus kita junjung tinggi untuk menta’ati peraturan yang berlaku tanpa adanya kecurangan,” ujar Yahya.
Lanjut Yahya, mulai hari ini tanggl 10 Februari berakhirnya masa kampanye dan masuk pada masa tenang sesuai peraturan yang sudah ada dan wajib kita patuhi.
“Kepada tim relawan, walaupun dimasa tenang, kita tetap main jempol karena kita tidak boleh lagi kampanye terbuka, maka dari itu kita main di medsos, kita sebarkan di medsos, karena itu penting bagi kita semua dimasa tenang,” harap Yahya.
Sementara itu Ketua DPD Rumah kebaikan Nusantara Sumsel, Bernadette Suzanna Langotukan (Suzie) mengatakan, dimasa tenang ini pihaknya lebih memilih operasi jempol.
“Jadi kami ada agenda operasi jempol untuk masa tenang ini, walaupun tidak bisa kampanye terbuka tetapi kami akan tetap terus dengan mainkan jempol untuk memenangkan Paslon nomor tiga” ucap Suzie.
Lanjut Suzie, ketika bicara tanggal 14 adalah pemilu, Jadi RKN ada posko pengaduan, kita buka posko pengaduan pemilu 3 X 24 jam mulai dari tanggal 13, 14 dan 15, dimana juga ketika kami akan menghitung cepat untuk perolehan suara Kota Palembang dimana ada 4777 TPS yang koordinatornya adalah anggota RKN yg terverifikasi melalui pengisian formulir anggota.
“Jadi kita dari tps tersebut akan lari ke kelurahan lalu ke kecamatan dan dari kecamatan akan di koordinasikan ke posko pemilu,” tutup Suzie. (**)