Palembang, Hainews.id – PT Medco E&P Lematang kini resmi menjadi pelanggan PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) berkapasitas daya 4,3MVA dengan Fasilitas Extra. Penyalaan perdana telah dilaksanakan pada Senin (29/4/24) lalu oleh PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pendopo.
Dengan menggunakan listrik PLN, PT Medco mengaku pihaknya berhasil mengurangi emisi GRK sekitar 14.658 ton CO2e per tahun.
‘’Melalui penggunaan listrik PLN ini, Medco E&P Lematang berhasil mengurangi emisi GRK sekitar 14.658 ton CO2e per tahun. Hal ini menjadi upaya Perusahaan untuk memastikan keberlangsungan bisnis yang bertanggung jawab dan menjaga lingkungan sekitar,” jelas GM SSR PT Medco Irfan Eka Wardhana.
Irfan menambahkan, pemanfaatan pasokan listrik PLN oleh Medco Energi melalui anak perusahaannya Medco E&P Lematang, dilakukan melalui nota kesepahaman antara Medco Energi dengan PLN pada event Internasional Oil & Gas (IOG) di Nusa Dua, Bali September 2023 lalu.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, mengatakan pihaknya siap untuk memberikan fasilitas dan layanan listrik bagi industri guna mendukung program Green Energy dalam mencapai target Net Zero Emission yang dicanangkan pemerintah.
“Berfokus pada peningkatan Environmental, Social, and Governance (ESG), PLN UID S2JB beserta unit dibawahnya siap mendukung kegiatan industri yang lebih hijau melalui penggunaan energi listrik. Hal ini sebagai wujud komitmen kami untuk mendorong pencapaian Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah. ” kata Adhi.
Dijelaskan Adhi, kelistrikan PLN UID S2JB dalam kondisi cukup dalam memenuhi kebutuhan kelistrikan pelanggan. Saat ini, daya mampu pasok kita berjumlah 3.092 MW dengan transfer daya sebesar 990 MW, sementara Beban Puncak tercatat 1.515 MW. Sehingga, sistem kelistrikan kita sangat cukup dengan reserve margin sebesar 585 MW
“Para pelaku industri tak perlu khawatir, silahkan fokus ke bisnisnya, nanti PLN yang siapkan listriknya. Kami sangat mengapresiasi sektor usaha yang mendukung green energy melalui penggunaan listrik.” jelas Adhi.
Adhi menambahkan, dalam mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, PLN telah melakukan banyak upaya untuk bisa mengurangi emisi karbon. PLN telah mengurangi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sebelumnya telah direncanakan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028 sebesar 13,3 Gigawatt (GW) dan akan mengembangkan pembangkit EBT hingga 51,6 persen dari total penambahan pembangkit sesuai RUPTL 2021-2030. (FA)