Perkuat Perencanaan Program Unggulan TJSL, PLN Bedah Rencana Program Pengembangan Kampung Edu-Ekowisata Jenggalu, Bengkulu

Berita, Ekonomi642 Dilihat

BENGKULU. hainews.id – Sejalan dengan kebijakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digadang oleh Menteri BUMN, Erick Thohir beberapa waktu lalu-dimana Program CSR/TJSL difokuskan pada 3 bidang, yaitu: Pendidikan, Lingkungan Hidup dan Pengembangan UMKM-, PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UIW S2JB) akan mengusung pengembangan Kawasan Konservasi Mangrove di Teluk Jenggalu, Bengkulu menjadi Program Kampung Proklim Edu-Ekowisata Jenggalu Kito pada Tahun 2022 ini.

Program ini akan menjadi sinergi program berbasis pelestarian lingkungan sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kawasan wisata edukasi dan konservasi daerah mangrove di pesisir Kota Bengkulu. Untuk itu, PLN bersama Komunitas Lestari Alam Laut untuk Negeri (LATUN) dan masyarakat diseputaran kawasan konservasi mangrove, Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan, Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

Pelaksanaan bedah rencana dan diskusi bersama membahas Program Pengembangan Kampung Edu-Ekowisata Jenggalu tersebut dilaksanakan di Pondok Pembibitan Mangrove yang terletak di RT 08 RW 03 Kel. Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu pada 11 Februari lalu. Diskusi dan bedah rencana dipimpin langsung pihak PLN UIW S2JB yang diwakili Asisten Manajer TJSL beserta staff bersama Direktur LATUN, Ari Anggoro bersama anggota komunitas pecinta lingkungan tersebut.

Program tahun ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya di Tahun 2021, dimana PLN bersama LATUN telah mengadakan Program Penanaman 2.000 Bibit Mangrove di kawasan konservasi itu pada saat peringatan Hari Menanam Pohon Sedunia pada 21 November 2021 lalu. Program Pengembangan Kampung Edu-Ekowisata Jenggalu ini direncanakan terdiri dari 3 (tiga) tahapan pengembangan, yaitu: Pengembangan kawasan konservasi mangrove menjadi kawasan wisata edukasi, Pengembangan lingkungan masyarakat Kampung Jenggalu Kito dan Pengembangan ekonomi warga melalui usaha pendukung wisata edukasi. Program ini direncanakan akan berjalan selama kurang lebih 3-4 tahun kedepan.

Direktur Eksekutif LATUN, Ari Anggoro menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan keterlibatan penuh dari PLN untuk bersama-sama Komunitas LATUN dalam melestarikan lingkungan sekaligus memberikan dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat yang bersentuhan langsung dengan pelestarian lingkungan itu sendiri.

Ari menjelaskan bahwa Lestari Alam Laut Untuk Negeri menjadi wadah kepedulian dalam upaya mengelola sumberdaya pesisir dan laut Indonesia secara berkelanjutan dan dilakukan secara partisipatif. Hal ini dilandasi oleh keprihatinan akan kondisi laut dan status masyarakat pesisir yang melakukan pemanfaatan wilayah pesisir dan laut secara bersama dengan berbagai kepentingan.

“Dibutuhkan berbagai Inisiatif strategis yang bisa mendorong dan mengharmoniskan berbagai aksi dan gerakan di lapangan yang selama ini masih terpisah, menjadi kontribusi kolektif anak bangsa untuk kelola pesisir dan laut Indonesia dengan lebih baik,” ungkap Ari.

LATUN memiliki visi sebagai mitra stategis dalam menginisiasi, mendorong, mengembangkan dan mengawal pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut dengan model pengelolaan secara berkelanjutan meningkatan kesejahteraan masyarakat lokal berdasarkan kondisi dan karakteristik wilayah di Indonesia, dan dilakukan secara partisipatif. Visi tersebut dituangkan dalam Program-program Strategis yang dilaksanakan, antara lain: LATUN MCEP ( Marine conservation and education program , yaitu menginisiasi dan mengembangkan konservasi serta edukasi kawasan laut), LATUN MONITOR (pendataan komunitas kelautan dan perikanan di Indonesia), LATUN SIAGA (Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dalam Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana), serta program-program yang mendorong kepedulian terhadap kawasan laut lainnya, seperti: LATUN Camp, LATUN Movie serta LATUN Maps.

Dengan sinergi antara PLN, LATUN dan Pemerintah setempat, diharapkan upaya konservasi kawasan pesisir dan laut yang menjadi tanggung jawab bersama ini dapat terselenggara dengan baik dan berkelanjutan. Serta, memberikan dampak positif bagi masyarakat dari meningkatnya ekonomi dari peluang-peluang usaha yang dapat berkembang dan dimanfaatkan oleh masyarakat. (**)